Hobi: satu kata yang menyenangkan.

Bicara soal hobi, sebagai manusia biasa, ya, tentu saja aku mempunyai hobi. Kalian pasti juga punya, kan? Ya, minimal satu lah. Aku punya banyak sekali hobi—seandainya kalian mau tahu—.

Membaca
Aku suka membaca sejak dulu. Membaca apa saja. Bahkan dulu, setiap tahun ajaran baru, sepulang sekolah aku akan mengambil dan membaca dongeng-dongeng yang ada di buku cetak bahasa Indonesiaku. Ya, dulu tidak ada bacaan-bacaan yang mengandung pornografi seperti yang baru saja terjadi di buku cetak bahasa Indonesia beberapa hari yang lalu.
Papaku juga rutin setiap minggu membelikanku majalah Bobo, dan Ina/Ino. Aku suka membaca. Entahlah. Aku hanya suka dan melakukannya terus menerus. Tidak apa-apa, kan, meski tanpa alasan?

Menulis
ya Tuhan, sungguh aku benar-benar menyukai menulis. Menulis fiksi. Entah ini ada hubungannya dengan kesukaanku pada membaca atau tidak. Yang jelas aku benar-benar suka menulis. Seperti kata penulis favoritku (Tere Liye): “Menulislah karena menulis itu menyenangkan, selalu menyenangkan. Dan juga bagikanlah dengan senang hati.”

Menyanyi
Ini satu kebiasaan yang tidak pernah bisa kuhilangkan. Entah ada daya magis apa dalam lagu-lagu itu. Aku selalu saja bisa menetralisir perasaanku lewat bernyanyi. Perasaan sedih. Perasaan hancur. Perasaan senang. Semuanya.

Tidur
Ini bisa dibilang hobi? Meski aku selalu kesulitan untuk tidur di malam hari, aku tetap saja mencintai pekerjaan ini. Entah karena mimpi-mimpiku yang selalu indah, atau karena faktor kesehatan. Entahlah. Aku tak pernah tahu apa alasanku menyukai sesuatu. Aku percaya pada hatiku dalam soal memilih; tentu saja.

Tertawa
Aku juga amat suka tertawa. Bahkan seringkali kesulitan untuk menghentikan tawa yang telah terurai. Ssstt. Seringkali aku tertawa saat sedang sendirian di jalan. Kadang karena terpikir sesuatu, tak jarang juga aku tertawa tanpa alasan. Hm. Kalian ada yang tahu bagaimana cara menahan tawa?

Menonton
Sederhana saja: beri aku film, apapun, maka aku akan menontonnya dengan senang hati. Aku (akan) selalu memiliki waktu untuk menonton. Tapi belakangan, tampaknya aku sedang menyukai film-film mellow. Semakin banyak air mataku yang keluar disebabkan film itu, maka film itu akan semakin bagus. Aku. Suka. Sekali. Menonton. Entah kenapa.

Aku masih punya banyak hobi, sebenarnya. Namun pasti akan sangat panjang nantinya. Ngomong-ngomong, sebenarnya, yang aku pikirkan sejak awal menuliskan kata pertama di atas adalah:

Apa hobi sama dengan rasa sayang? Kurasa sama, dalam banyak hal. Sebab, jika aku menyukai sesuatu, maka selalu akan ada waktu untuknya. Tak peduli betapapun sibuknya aku. Pun tak perlu ada alasan dalam menyukai sesuatu. Benar, kan? Apa kalian juga berpikir seperti itu?

🙂